Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian dan Jenis-Jenis Leveraging

Melakukan leveraging adalah sebuah solusi bagi usaha yang sedang memerlukan tambahan modal dalam upaya pengembangan bisnisnya. Perlu diketahui, modal merupakan suatu fondasi utama saat Anda hendak mengembangkan bisnis yang dijalankan.

Tanpa adanya jumlah modal yang cukup, maka sangat berat untuk sebuah bisnis dapat bertahan dan berkembang menuju tujuan. Saat memiliki modal kecil, tentu itu tidaklah mudah terutama dalam pengelolaan keuangannya.

Untuk menyiasati hal tersebut, para pengusaha dapat mencoba menggunakan solusi leverage. Nah, untuk mengenal lebih jauh lagi tentang istilah tersebut, langsung saja Anda simak penjelasannya yang ada di bawah ini.

Apa Arti Leverage?



Pada dasarnya, leverage artinya lebih seperti suatu hutang. Istilah tersebut sudah dari dulu telah populer di kalangan para pebisnis. Leverage biasanya berkaitan dengan dana pinjaman sebagai modal untuk menjalankan bisnis seperti untuk pembelian peralatan, inventaris, perlengkapan, dan lain-lain.

Pemilihan dana tersebut banyak dipilih oleh para pengusaha dibandingkan dengan saham ataupun ekuitas. Pasalnya, hal ini seringnya dianggap sebagai sebuah jalan pintas untuk memperoleh dana instan dalam rangka pengembangan bisnis.

Pertanyaannya, mengapa banyak perusahaan memilih untuk memakai leverage seperti ini? Secara umum, leverage merupakan pinjaman yang dipakai oleh pihak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dalam jumlah lebih besar.

Dengan adanya jumlah keuntungan lebih besar tersebut, perusahaan diyakini akan lebih kuat dalam bertahan sehingga dapat terus bersaing. Selain itu, kondisi tersebut juga dapat membantu perusahaan untuk terus berkembang ke skala yang lebih besar.

Istilah leverage sendiri tidak hanya populer di dunia bisnis saja tetapi juga dikaitkan dengan para investor. Hal itu karena memang tidak sedikit investor yang memakai leverage sebagai upaya meningkatkan kemampuan daya beli di pasar modal.

Apa Bedanya Leverage Dengan Leverage Ratio?

Pada praktiknya, Anda mungkin akan menemukan istilah leverage dan juga leverage ratio. Secara sekilas, mungkin kedua istilah tersebut terlihat sama saja. Akan tetapi, ternyata kedua hal tersebut mempunyai perbedaan dalam pemaknaan.

Apabila Anda mengenal leverage sebagai hutang, maka leverage ratio adalah perbandingan antara besar utang dan juga aset yang dipunyai oleh perusahaan. Rasio tersebut dipakai sebagai salah satu indikator dalam mengukur tingkat kesanggupan atau kemampuan melunasi hutang suatu perusahaan.

Jika didapati bahwa hutang dari perusahaan jumlahnya lebih besar dibandingkan asetnya, maka perusahaan dapat memperoleh penilaian tidak dapat melunasi kewajiban / utang saat jatuh tempo. Dari penjelasan tersebut, Anda bisa mengetahui secara jelas perbedaan dari kedua istilah tersebut.

Mengenal Jenis-Jenis Leveraging

Setelah mencari tahu tentang pengertiannya, berikutnya akan dijelaskan juga tentang jenis-jenis dari leveraging. Setiap jenis tersebut dikelompokkan berdasarkan dari fungsi serta kepentingannya bagi para investor ataupun perusahaan.

Secara umum, terdapat 3 macam jenisnya, yakni financial, operating, dan combined. Untuk lebih jelas tentang jenis-jenisnya tersebut, silakan simak penjelasan lengkapnya pada ulasan di bawah ini.

1. Financial Leverage

Pada dasarnya, financial leverage merupakan jenis dana yang bisa dipakai oleh para manajer keuangan dalam mengoptimalkan return para pemegang saham. Modal dari perusahaan biasanya terdiri dari obligasi, saham, hak, kontribusi pemerintah, dan juga pembiayaan lainnya dalam jangka panjang.

Selanjutnya, para manajer keuangan wajib berhati-hati saat hendak memilih jenis sekuritas untuk memobilisasi ataupun pengumpulan dana. Penyeimbangan antara ekuitas dan hutang juga perlu dijaga supaya perusahaan dapat memperoleh keuntungan optimal.

2. Operating Leverage

Jenis operating leverage adalah jenis yang bisa menampilkan kemampuan dari perusahaan dalam pemakaian biaya operasi tetap dalam rangka meningkatkan dampak perubahan income terhadap keuntungan operasi perusahaan.

Jenis ini juga bisa menampilkan hubungan antara beban dalam pendapatan operasional tetap dengan perubahan pendapatan.

3. Combined

Jenis ketiga ini adalah combined atau gabungan dari kedua jenis sebelumnya. Jenis gabungan ini merupakan dana pinjaman yang memulai dari jumlah besar dikarenakan biayanya tetap.

Pinjaman ini tergolong pada biaya operasi tetap dan biaya keuangannya juga konstan. Berbagai biaya tersebut merepresentasikan dari risiko leverage dan manfaat dalam jumlah yang pasti.

Pada umumnya, perusahaan dengan level kompetitif akan memanfaatkan jenis gabungan yang tinggi. Sementara bagi perusahaan konservatif akan cenderung memilih dana pinjaman lebih rendah.

Kurang lebih seperti itulah berbagai macam jenis yang perlu diketahui. Dari semua jenis tersebut pastinya dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan keperluan dari setiap investor ataupun perusahaannya guna memperoleh keuntungan lebih optimal.

Berbagai Manfaat Leverage Bagi Bisnis

Pada saat perusahaan ingin mengajukan leverage ke lembaga keuangan seperti bank, maka diwajibkan untuk menghitung jumlah asetnya. Hal tersebut wajib dilakukan untuk membantu perusahaan dalam menentukan solvabilitas utangnya.

Dengan begitu, perusahaan dapat menghindari terjadinya kredit macet. Kondisi tersebut merupakan salah satu manfaat yang bisa didapatkan saat menggunakan leverage. Selain manfaat itu, berikut adalah berbagai macam manfaat lain yang perlu Anda ketahui.

·         Mengetahui berapa jumlah hutang yang harus dibiayai aset perusahaannya

·         Menunjukkan kedudukan atau tingkat perusahaan ke para kreditur

·         Melihat sejauh mana dampak hutang memengaruhi total asetnya

·         Mengetahui besar total pinjaman yang jatuh tempo pada waktu terdekat.

·         Melihat seperti apa keseimbangan antara modal kerja dan aset tetap

·         Mencari tahu bagian modal yang bisa dipakai sebagai hutang jangka panjang.

Berbagai manfaat di atas dapat dirasakan oleh Anda yang menggunakan dana pinjaman seperti ini. Akan tetapi, tentu dapat penggunaan dana tersebut terdapat berbagai macam hal yang perlu diperhatikan supaya modal tambahan tersebut benar-benar bisa bermanfaat bagi perusahaan.

Risiko Saat Menggunakan Leverage



Dari penjelasan sebelumnya, dapat diketahui bahwa terdapat banyak sekali manfaat bagi perusahaan yang menggunakan dana pinjaman leverage. Akan tetapi, sebagai pebisnis Anda juga perlu memahami tentang risiko yang dapat dialami saat menggunakan dana tersebut.

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang dapat menimbulkan risiko saat pengusaha memakai dana pinjaman tersebut.

1. Semakin Besar Angka Leverage, Semakin Susah Mendapatkan Keuntungan

Hal penting untuk diperhatikan dalam hal ini adalah tinggi atau rendahnya jumlah dari leverage tidak sebanding dengan keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan. Untuk itu, sangat disarankan memilih leverage relatif serta secara cermat menimbang titik awal.

Hal tersebut dapat membantu Anda untuk bisa memakai dana tersebut sesuai kebutuhan. Dengan begitu, keuntungan tetap bisa didapatkan secara optimal.

2. Semakin Besar Leverage, Semakin Bertambah Juga Beban Psikologis-nya

Sekali lagi, meskipun langkah ini dapat memberikan banyak manfaat, sebagai pebisnis Anda juga perlu berhati-hati dalam menentukan langkah keuangan. Hal yang perlu digarisbawahi adalah cicilan pinjaman adalah kewajiban utama yang harus diselesaikan.

Untuk itu, pastikan telah dilakukan perhitungan secara matang supaya dapat memperoleh hasil sesuai keinginan. Hal seperti ini juga berlaku bagi Anda yang ingin menggunakan berbagai sumber dana pinjaman lainnya supaya tidak mengacaukan keuangan bisnis.

Memilih mendapatkan dana pinjaman dengan leveraging merupakan solusi jitu bagi para pengusaha. Pasalnya, cara tersebut dapat memberikan perusahaan modal tambahan secara instan untuk terus mengembangkan bisnisnya.

Akan tetapi, meskipun terlihat menguntungkan Anda sebagai pebisnis tetap harus melakukan langkah ini dengan perhitungan matang. Dengan begitu, modal tersebut dapat memberikan dampak keuntungan maksimal bagi perusahaan.

Posting Komentar untuk "Pengertian dan Jenis-Jenis Leveraging"