Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerpen Cinta Romantis - Surat Rindu Untukmu Kakakku

Surat Rindu Untukmu Kakakku Cerpen Cinta Romantis merupakan karya teman kita yang bernama Rifana Jita Ridyawati yang bertempat tinggal di Kota Pelajar Yogyakarta. Mungkin cerita pendek ini akan mengungkap bagaimana sisi kehidupan dan perasaan bagi seseorang yang di tinggal pergi oleh "kakak" yang dia cintai. Oleh sebab itu silahkan membaca dengan baik dan anda juga bisa mengirimkan karya anda kepada yoedha com dengan mengirimnya ke email admin@yoedha.com, nanti juga akan kami berikan sumber dari pengirimnya. Soo silahkan kirim saja dan jangan merasa malu-malu ya, semua karya akan kami terbitkan kok :)

Baiklah mungkin teman-teman semuanya sudah tidak sabar lagi untuk melihat bagaimana sih Surat Rindu Untukmu Kakakku yang dibuat oleh mbak Rifana Jita Ridyawati, berikut adalah cerpen Cerpen Romantis nya kawan. Selamat membaca ya

Kakakku adalah seorang laki-laki yang sedikit tampan. Dia mempunyai tinggi badan 167 cm dan berat badan 56 kg. Tidak tinggi dan tidak gendut. Rambutnya selalu tersisir , pakaiannya selalu rapi seperti pejabat tingkat tinggi. Dia juga ramah, setiap bertemu orang selalu ia munculkan senyumnya, tak jarang juga dia kelihatan sok kenal karena itu dia banyak dikenal orang. Banyak juga yang suka lhoh. Sekarang kakakku ini bekerja disebuah instansi ternama di kota sana. Persis seperti impiannya yang dia ceritakan 3 tahun yang lalu semasa kita masih bersama di kotaku Yogyakarta. Sekarang dia sudah tumbuh menjadi seorang laki-laki yang sukses. “Mungkin hidupnya disana sudah sangat senang.” Dulu aku tak terlalu dekat dengannya, baru ketika masuk perguruan tinggi aku banyak dibantunya. Ketika itu aku masuk sebagai mahasiswa baru dan dia sudah beberapa tahun mencari ilmu di sana. Dari pertama masuk kuliah hanya kakakku itu yang banyak memotifasi dan membantuku di dunia perkuliahan. Dia juga jadi tempat pengaduan-pengaduan seputar segala permasalahanku. Karna dia yang bisa slalu memberi solusi-solusi jitu. Bahkan sedikit terpikirkan bahwa kita seperti orang yang tidak bisa terpisahkan. Aku tidak tahu kalau dia pergi nanti dengan kehidupannya sendiri apa aku bisa seperti ini?

Pertanyaanku terjawab disaat aku baru dekat-dekatnya dengan dia. Kedekatan kami hanya berlangsung sekitar 2 tahun 3 bulan, karena dia bisa dengan sangat membanggakan keluarga lulus dan diwisuda dari kampus dengan predikat cumlaude. Dia pernah bercerita kepadaku tentang cita-citanya. Setelah lulus dia ingin bekerja di luar sana dan bisa keliling dunia. Suatu saat katanya dia mau mengajaku ikutserta di mimpinya itu. Pada saat kakakku lulus, aku masih ada waktu beberapa tahun lagi untuk menjadi seorang sarjana yang kemudia siap berkelana melalang buana ke seluruh pelosok dunia.

Sore sekitar jam 3 kakakku menuju ke stasiun berangkat ke Jakarta. Keharuan sangat terasa di hati kecil ini. “Kak, besok jemput aku di sini ya. Kita keliling dunia sama-sama.” Pesanku ke kakak sambil meneteskan air mata senang dan tidak rela dia pergi. “iya,tunggu kakak di sini ya!” Jawabannya yang selalu meyakinkanku kapanpun itu.

Setelah kepergian kakak, aku menjadi semakin giat belajar karna aku akan menjadi orang hebat keliling dunia bareng kakak. Seiring dengan itu aku tak oernah lupa mengabarkan kegelisahanku, kebahagiaanku lewat NOKIAku. Tak terasa akupun diwisuda dari universitas itu. Senang sekali rasanya, aku kabarkan berita gembira itu ke kakakku. Tapi, sekian lama ini tidak ada jawaban sama sekali. Banyak yang menguatkanku dia sedang sibuk. Besok dia pasti datang.

Dengan berjalannya waktu, aku bekerja di sebuah instansi di Jogja. Samapi saat itu juga belum ada kabar apa-apa dari kakakku. Sekitar 1 tahun aku sudah lulus sampai sekarang belum juga ketemu kakak. “Apa kakakku baik-baik disana?” itu pertanyaan yang sampai sekarang juga belum terpecahkan. Lalu terpikir sepertinya mengirim surat adalah cara yang cukup jitu. Surat itu tak berisi tumpahan apa-apa. Karna saat menulis surat itu aku terisak. “Yaa Allah, aku rindu kakak”

Kepada kakakku
Assalamu’alaikum
Kak, aku rindu. Pulanglah jemput aku. Kita keliling dunia.

Adikmu

Lebih tepatnya itu seperti memo. Satu bulan aku menunggu balasan surat itu. Tak ada juga. Lalu kukirim surat yang kedua. Isinya sama hanya sengaja kutulis di pojok kanan atas rindu 2.

Kepada kakakku Rindu 2
Assalamu’alaikum
Kak, aku rindu. Pulanglah jemput aku. Kita keliling dunia.

Adikmu

Tak juga ada balasan. Saat itu aku berpikir apa kakak sudah tak ingat dengan janjinya itu? Apa aku ini hanya menjadi angin lalu? Sedangakan mungkin dia disana sedang enak meniknati kehidupannya.
16 hari telah belalu.
Malam sebelum aku tidur, sempat ku memohon. “Yaa Allah, jika rasaku kepada kakak ini terlalu berlebih dan hanya akan menyakitkanku, hapuskanlah. Dan jika itu benar, maka lindungi aku dengan kekuatanMu. Karna sesungguhnya semua ini milikMu.” Yang kemudian kuteruskan dengan do’a sebelum tidur.
Jam 04:36 aku bangun dan membuka NOKIAku. Tak ada apa-apa. Terus kuambil air wudhu kemudian shalat shubuh. Setelah selesai shalat, aku melihat di meja kecil tepat di samping tidurku ada satu amplop besar coklat seperti surat panggilan kerja saja. Aku coba buka amplop itu. Ada 2 lembar kertas terlipat dan ada satu amplop yang isinya aku belum tahu. Pertama aku buka lipatan kertas itu. Isinya

Kepada Adikku
Wa’alaikumsalam.
Kakak rindu. Aku akan pulang kalau sudah pantas menjemputmu. Kita akan keliling dunia sama sama.
Dari kakakmu

Aku bingung, apa yang dimaksudnya? Lalu kubuka lembaran ke 2

Kepada Adikku Rindu
Wa’alaikumsalam.
Aku siap menjemputmu
Dari Kakakmu

Aku semakin bingung. Amplop yang kecil itupun bergegas kubuka. Isinya foto kakakku sedang berdiri. Nampak disana dia tidak jauh berbeda. Dia seperti tersenyum untukku seperti yang selalu ia berikan kepadaku dulu. Melihat semua itu aku baru terpikir. Kenapa bisa ada ini. Langsung ku tergegas keluar dan bertanya kepada orang yang ada dirumah.
Penjelasannya sangat membuat aku sedikit senang rupanya kakakku pulang dan mengantar semua itu untukku. “lalu sekarang diman dia?” tanyaku. “Dia pergi, tadi malam dia bermaksud menemuimu tapi sudah tertidur dan tida tega membangunkanmu.” Mendengar itu, aku langsung menahan air mata yang ingin keluar ini sambil menjawab dengan senyuman sakit. Aku perlahan memasuki kamar, tengkurap. Aku harus menahan tangisku ini. Tadi malam aku sudah rela. Tapi apa daya, aku perempuan gampang sekali mengeluarkan tangis itu. Mataku mulai memerah, hudungku mulai tersumbat, nafpasku mulai agak sesak.
“Assalamu’alaikum, hai adikku jelek. Kenapa kamu?” Terdengar suara laki-laki yang sepertinya tertuju ke aku. Aku bangun ternyata kakakku sudah ada di pintu kamarku. “Kenapa kamu pulang?” iku responku. Kemudian dia menjelaskan kepadaku bahwa dia sengaja akhir-akhir ini tidak memberi kabar karena pengen melihat bagaimana jeleknya aku nanti. Dia juga cerita, dia sudah menyiapkan kendaraan baru untuk kendaraan keliling dunia kita.
“lalu, katanya tadi kamu sudah pergi lagi?” tanyaku. “Iya tadi aku pergi beli bubur, perutku lagi agak konslet. Hayo, kamu nangisi kakak yah?hahahaha” jawabnya dengan kePDannya itu. “Enak saja, aku nangis karna laper tau. Mana buburnya?” Akupun menjawab dengan kegengsianku.

Ternyata dia masih seperi dulu. Suka mengejekku, tapi aku sayang.

Data diri pengirim Cerpen Cinta Romantis - Surat Rindu Untukmu Kakakku
Judul : Surat Rindu untukmu Kakakku
Oleh : Rifana Jita R
Cerita ini hanyalah karangan lebai dan fiktif belaka, apabila ada kesamaan tempat, tokoh ataupun cerita mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Itu tadi adalah sebuah Cerpen Cinta Romantis yang semoga bisa bermanfat

Posting Komentar untuk "Cerpen Cinta Romantis - Surat Rindu Untukmu Kakakku"