Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aku Ingin Jogja Istimewa

Aku Ingin Jogja Istimewa merupakan sebuah tulisan kecil yang berjudul Aku Ingin Jogja akan saya persembahkan kepada seluruh warga Jogja, bahwa dengan Aku Ingin Jogja ini bisa memberikan sebuah pemikiran yang lebih luas lagi. Mengingat beberapa masalah yang timbul belakangan ini yang akan saya angkat untuk artikel Aku Ingin Jogja. Maka dari sebuah masalah tersebut saya akan memberikan pemecahan masalah menurut pemikiran saya yang semoga bisa diterima oleh kita semua.

Mengingat dengan banyaknya kendaraan pada zaman yang sekarang ini, disini akan saya ulas lebih dalam tentang kendaraan yang mulai tidak karuan di kawasan Yogyakarta. Seperti yang terjadi pada saat ini, untuk kawasan di pusat kota (nol kilometer) sangatlah padat oleh kendaraan pribadi, angkutan umum, dan bus pariwisata. Dengan adanya saran yang akan saya berikan di artikel ini semoga bisa membantu dan menjadikan kota Jogja menjadi kota yang tertib dan anti macet seperti kota besar lainnya yang ada di Indonesia. Lalu seperti apa sebuah saran yang akan saya berikan? Silahkan baca artikel ini sampai selesai ya kawan.

Dengan adanya banyak lalu lalang kendaraan yang kurang bagus untuk dilihat dan harus di atur lagi agar menjadi lebih nyaman serta dapat dipergunakan untuk tempat bersantai bagi para wisatawan serta orang asli daerah Malioboro. Disini pada artikel aku ingin Jogja yang harus diperhatikan adalah masalah transportasi bus pariwisata yang sangat tidak cocok untuk melewati kawasan tersebut (nol kilometer). Karena memang apabila banyak bus pariwisata yang berlalu lalang di kawasan pusat kota tersebut akan menjadikan kawasan yang mudah untuk macet dan sangat mengganggu kenyamanan para pengendara mobil pribadi dan sepeda motor. Baca : Asus Notebook Terbaik dan Favoritku

Manfaat yang didapat mungkin akan banyak diterima oleh masyarakat sekitar dengan jasa parkir, namun akan tetapi apabila kita melihat lebih jauh itu akan menjadi masalah pada transportasi yang berlangsung disekitar tempat tersebut. Agar tidak begitu terlalu serius dengan topik yang saya ambil pada Aku Ingin Jogja, maka saya ingin narsis dulu ya. Sekalian ingin promosi Tugu Jogja yang begitu indah dan sangat disayangkan apabila anda tidak mengambil gambar di salah satu tempat menarik di Jogja ini. Berikut untuk gambarnya :
Aku Ingin Jogja, Aku Ingin Jogja Istimewa, Aku Ingin Jogja Tertib, Aku Ingin Jogja Bahagia
Aku Ingin Jogja

Aku Ingin Jogja, Aku Ingin Jogja Istimewa, Aku Ingin Jogja Tertib, Aku Ingin Jogja Bahagia
Foto Kebersamaan di Tugu Jogja

Aku Ingin Jogja, Aku Ingin Jogja Istimewa, Aku Ingin Jogja Tertib, Aku Ingin Jogja Bahagia
Tugu Jogja

Setelah melihat sedikit foto yang ada diatas tentang bagaimana situasi yang ada di Tugu Jogja pada saat saya bersama teman-teman dahulu, yuk sekarang kita kembali lagi ke topik utama kita melihat sebuah kritik dan saran tentang Aku Ingin Jogja yang telah saya buat untuk anda semua yang ada di Jogja. Jadi ini dia beberapa kritik dan saran serta pokok masalah yang saya ambil pada topik saat ini.

Aku Ingin Jogja

1. Penataan Tempat Parkir Bus Pariwisata.
Tempat parkir untuk bus pariwisata ditempatkan agak jauh dari kawasan pusat kota nol kilometer, karena biasanya untuk bus tersebut diparkirkan di sebelah timur kawasan Malioboro (depan Kids Fun). Sebaiknya hal tersebut dipindahkan di kawasan parkir Bus Pariwisata saja, karena dengan jarak yang lumayan jauh disebelah barat seperti itu akan menjadikan rizki para tukang becak menjadi lebih banyak.

Hal tersebut akan berbeda apabila tempat parkir Bus Pariwisata masih berdiri kokoh di sebelah timur titik nol kilometer. Yang mana para wisatawan akan berjalan kaki menuju kawasan malioboro tanpa menggunakan jasa becak. Tentunya pendapatan tukang becak tidak akan banyak. Akan tetapi apabila kita melihat dari sisi para wisatawan mungkin akan dimudahkan dalam perjalanan menuju Malioboro apabila tempat perkir Bus Pariwisata berada di sebelah timur Malioboro.

2. Penataan Parkir Motor.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa tempat parkir untuk sepeda motor di kawasan malioboro berada di pinggir jalan (tlotoar). Hal tersebut pastinya akan mengganggu para pengendara sepeda motor atau mobil yang melewati didepannya. Terlebih lagi apabila tukang parkirnya turun kejalan untuk memberi tahu akan jasa mereka. Pastinya itu akan menjadi masalah tersendiri untuk yang melintas didepannya.

Sebaiknya untuk parkir motor telah diberikan tempat yang nyaman, aman, dan tidak mengganggu orang yang ingin melewati tempat tersebut. Seperti diberikan fasilitas penitipan parkir yang agak masuk kedalam atau yang jangan terlalu dekat dengan pinggir jalan raya. Agar memudahkan para pejalan kaki serta orang-orang yang ingin melewatinya.
Dari sedikit saran yang telah saya berikan untuk penataan yang terdapat di pusat kota tersebut, maka disini saya juga akan memberikan sedikit saran kembali masih dalam artikel Aku Ingin Jogja tentang masalah kota Jogja yang harus benar-benar Istimewa tanpa adanya rasa yang kurang sedikit pun. Karena hal tersebut sangat perlu kita ulas secara bersama agar menjadikan kota Jogja lebih baik lagi. Berikut untuk lanjutan pokok masalah yang akan saya bahas :

Aku Ingin Jogja

1. Tinggalkan Kekerasan dan Premanisme
Begitu banyak pada akhir-akhir ini yang terjadi di Kota Jogja, seperti tawuran anak remaja, perkelahian antar pendukung sepak bola, dan perkelahian yang terjadi di kawasan yang seharusnya tidak terjadi keributan serta premanisme. Sangat prihatin diri saya ketika mendengar hal tersebut terjadi di kota kelahiran saya ini, bahkan kebanyakan dari mereka adalah remaja atau pelajar yang semestinya tidak boleh berbuat seperti itu di Kota Pelajar ini. Karena hal itu jelas akan menurunkan pandangan tentang Daerah Istimewa Yogyakarta yang berhati nyaman.

Jogja memang selalu terbuka untuk siapa saja yang ingin datang, tidak terkecuali oleh orang-orang luar Jawa sekalipun yang banyak tinggal di kawasan Jogja. Mereka datang banyak yang mencari ilmu di Kota Jogja dan mencari nafkah di Jogja. Akan tetapi tidak banyak pula yang kurang pantas mereka taati dengan tata tertib yang berlalu di Jogja. Dalam hati saya hanya bisa berbicara Ning mbok yo do tepo tepo to le, koe ki ming do mampir le nang kene. Sebuah bahasa yang cukup halus, namun mempunyai arti yang dalam apabila anda dapat mengartikan hal tersebut.

2. Tingkatkan Ilmu Kita
Pada saat ini memang tidak sedikit orang yang kurang memperhatikan bagaimana sikap dan manfaat yang bisa kita ambil dalam mengembangkan ilmu yang telah kita miliki. Banyak orang-orang diluar sana yang telah berlomba-lomba dalam mengembangkan ilmu dan prestasi yang bisa mereka dapatkan. Tidak terkecuali di kawasan Yogyakarta, namun mereka banyak yang berasal dari luar Jogja. Lalu yang orang Jogja asli pada kemana? Itu suatu pertanyaan yang ada dalam diri saya.

Kita tahu sebuah ilmu memang sangat sulit untuk kita dapatkan apabila kita hanya bermalas-malas dalam mengembangkan suatu ilmu yang baru dan yang bisa terlihat unik. Akan tetapi dengan semangat dan percobaan berulang kali pasti kita akan mendapatkan suatu hal yang ingin kita dapatkan. Jadi saran dari yoedha, yuk kita sama-sama belajar untuk menjadikan orang-orang Jogja mampu menembus dunia dengan segudang prestasi yang bisa kita dapatkan. Baik pada dunia nyata atau untuk dunia maya sekali pun. Tempat belajar di Jogja sangatlah banyak sekali, dari Perpustakaan Daerah sampai dengan dunia online apabila anda ingin lebih mudah untuk belajar tanpa harus keluar rumah.

3. Jangan Hilangkan Bahasa Jawa
Dulu pada saat saya SD (Sekolah Dasar) salah satu Guru Bahasa Jawa saya pernah berkata, "Wong Jowo bakalan ilang Jawane". Ya seperti yang kita lihat di Masyarakat kota Jogja ini yang banyak menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa keseharian mereka. Memang bagus apabila kita melihat dari segi interaksi yang terdapat di Masyarakat untuk saat ini, yang akan dimudahkan dalam berbicara antar warga sekitarnya. Namun tanpa kita sadari suatu bahasa lokal kita akan mulai menyusut dan kurang diperhatikan dalam aspek kedepannya.

Jadi akan lebih bagus apabila kita didalam keluarga atau masyarakat menggunakan Bahasa Jawa yang halus (apabila bisa) itu akan menjadikan Jogja ini terlihat aslinya. Serta dengan menggunakan Bahasa Jawa pula kita akan melestarikan budaya asli Yogyakarta.
Dari sedikit kritik dan saran yang telah saya buat diatas, semoga semua itu bisa menjadi tolak ukur dan pertimbangan kedepannya. Apabila ada perkataan yang kurang pas dan kurang sopan mohon koreksinya. Disini saya hanya memberikan sedikit ulasan mengenai berbagai macam angan dan pikiran yang ada didalam diri saya pribadi. Semoga kedepannya kota Jogja menjadi yang terbaik lagi dari kota besar yang lainnya.

Sekian dari artikel Aku Ingin Jogja yang sangat spesial saya buatkan untuk Obrolan Media Jogja yang semoga pada puncak acaranya yaitu pada tanggal 15 Juni 2013 yang bertempat di Zango Resto, Jalan Ngadinegaran MJ III/122 Mantrijeron, Yogyakarta bisa berjalan dengan sukses dan bisa menjadi tauladan yang baik untuk kita semua.

NB : Untuk yang saya tulis mengenai Aku Ingin Jogja adalah sebuah pemikiran, kritik dan saran yang saya buat untuk kota kita tercinta Yogyakarta. Apabila terjadi hal yang menyangkut atau menyudutkan salah satu pihak mohon kirimkan saran anda melalui kolom Hubungi yang ada di bagian menu atas. Terimakasih atas kehadiran anda untuk membaca artikel Aku Ingin Jogja oleh yoedha yang sangat spesial

2 komentar untuk "Aku Ingin Jogja Istimewa"